Sabtu, 13 Oktober 2012

KISRUH PSSI VS KPSI

Pelita Jaya tanggapi dingin ancaman PSSI menghukum klub Liga Super Indonesia (ISL) yang tidak mengizinkan pemainnya memenuhi panggilan timnas. Dua pemain Pelita Victor Igbonefo dan Greg Nwokolo diminati pelatih Nil Maizar untuk bergabung dengan tim asuhannya.

Sebelumnya, Sekjen PSSI Halim Mahfudz mengeluarkan ancaman kepada tim-tim Liga Super Indonesia (ISL) yang tidak mengizinkan para pemainnya untuk bergabung dengan timnas.

Ancaman itu, menyusul tidak digubrisnya panggilan PSSI terhadap delapan pemain ISL yang direkomendasikan Pelatih Nil Maizar untuk mengikuti pemusatan latihan timnas tahap ketiga. Pemain tersebut yaitu, I Made Wirawan, Victor Igbonefo, Hamka Hamzah, Firman Utina, Ahmad Bustomi, Bambang Pamungkas, Patrich Wanggai, Greg Nwokolo.
Merasa dua pemain binaannya jadi target pemanggilan PSSI, yakni Victor Igboneci dan Greg Nwokolo, selaku Pengurus Pelita Jaya, Lalu Mara Satriawangsa menyebut ancaman Halim Mahfudz itu sangat tidak relevan.

Pasalnya, sebelumnya Halim sendiri sempat merilis nama 32 klub ISL yang disebutnya ilegal dan akan terkena sanksi PSSI, termasuk salah satunya adalah Pelita Jaya. PSSI juga telah mengirim surat peringatan kepada Asosiasi Sepak Bola Malaysia (FAM) karena Kapten Timnas Malaysia Safee Sali bermain di Pelita Jaya.

"Aneh, Halim Mahfudz bilang Pelita Jaya klub ilegal bukan? Sampai kirim surat ke FAM segala," ujar Lalu Mara saat berbincang dengan INILAH.COM, Sabtu (13/10/2012).

Menurut Lalu Mara, dengan adanya peringatan Halim Mahfudz, menunjukan bahwa PSSI pimpinan Djohar Arifin Husin tidak solid.

"Sebaiknya Pak Djohar selesaikan masalah di internalnya dulu. Beliau ke kanan, sekjennya ke kiri. Jadi tidak jelas," sindir Lalu Mara.
Sebelumnya, Sekjen PSSI Halim Mahfudz mengungkapkan bahwa pihaknya berpedoman kepada hasil keputusan Kongres PSSI di Palangkaraya yang menyebutkan bahwa ISL merupakan liga yang ilegal dan klub-klub yang bermain di ISL berada dalam status yang dibekukan. Keputusan Halim ini tidak merujuk kepada nota kesepahaman (MoU) Joint Committee (JC).

Karena itu, Lalu Mara menyesalkan sikap PSSI yang mengabaikan keberadaan JC dalam memutuskan merilis 32 klub ISL yang disebutnya ilegal.

"Sebetulnya sudah ada JC, mestinya JC bahas semuanya secara tuntas, jangan hit and run. Yang rugi ya sepakbola Indonesia. Kan (sesuai MoU JC) sudah jelas ISL kembali sebagai kompetisi yang sah," tegas Lalu yang juga politisi Partai Golkar itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar